Ya'ahowu

Rabu, 03 April 2013

SOLANACEAE


SOLANACEAE
Suku terung-terungan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya, seperti kentang, tomat, serta cabai menjadi bagian utama bahan pangan manusia di berbagai belahan dunia. Beberapa sayuran lainnya, seperti terung dan ranti (leunca), juga menjadi bagian menu pula. Tembakau adalah tanaman budidaya penting yang daunnya dimanfaatkan sebagai bahan baku industri rokok dan cerutu, sekaligus sebagai sumber pestisida ramah lingkungan. Beberapa jenis lain merupakan tumbuhan pengganggu (gulma).

Dibawah ini ada 5 macam spesies dari beberapa spesies oleh family Solanaceae, diantaranya:
1. Cabai (Capsicum annum)
2. Tomat (Solanum lycopersicum)
3. Terung (Solanum melongena)
4. Kentang (Solanum tuberosum)
5. Ciplukan (Physalis angulat)



A.    Cabai
1.      Klasifikasi[1]
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili:
Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus:
Capsicum
Spesies: Capsicum annum L.

2.      Syarat Tumbuh[2]
a.       Cabe merah
Cabai merah dapat dibudidayakan pada ketinggian 0 - 2.000 meter dpl. Faktor iklimyang berpengaruh terhadap tanaman cabai adalah angin, curah hujan, cahaya matahari,suhu dan kelembaban. Curah hujan yang baik bagi tanaman cabai merah adalah 1500-2500 mm/tahun, dengan tipe iklim A, B, C dan D (menurut Schmid dan Ferguson). Temperatur yang baik untuk tanaman cabai adalah 240 - 270 C, dan untuk pembentukan buah pada kisaran 160 - 230 C. Sedangkan tanah yang ideal untuk penanaman cabaiadalah Andosol, Latosol, dan Regusol yang subur, kaya akan bahan organik, tidak mudah becek (mengenang) bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah dengan pH yangideal adalah 5,5 - 6,8.
b.      Cabe Keriting
Tanaman cabe keriting dapat tumbuh dengan baik didataran tinggu maupun rendah dengan intensitas cahaya penuh. Tanaman cabe keriting ini sama seperti jenis cabe lainnya, tidak tahan dengan curah hujan yang terus menerus atau genangan air.
Akibat dari siraman air hujan yang terus menerus ini dapat menyebabkan rontoknya bunga tanaman cabe keriting, sehingga tidak dapat berkembang menjadi buah. Selain itu, tanah yang terlalu becek atau tergenang dapat menyebabkan batang tanaman cabe keriting ini menjadi lebih mudah busuk.
c.       Cabe rawit
Lingkungan tumbuh yang paling cocok untukmembudidayakan cabe rawit berdasarkanluas arealpenanamannya diberbagai daerahdijumpai didataranrendah yangmempunyaitipe iklim D3 dan E3, yaitu daerah yang mempunyai bulan basahantara 0-5 bulan, dan bulan kering antara 4-6 bulan. Penanaman cabe rawit didataran rendahlebihefisien, karena produktifitas persatuan waktu lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman didataran medium atau dataran tinggi.Factor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi cabe rawit adalah suhuudara, sinar matahari, kelembaban, curah hujan, dan tipe iklim. Tanaman cabe rawitdapat tumbuh optimal pada daerah yang mempunyai kisaran suhu udara 21 C – 27 C dansuhu untuk pembuahan antara 15,5 C – 21C. daerah yang mempunyai suhu udara16 C pada malam hari dan minimal 23 C pada siang hari sangat cocok bagi pertumbuhan caberawit. Bila suhu udara malam hari dibawah 16 C dan siang hari diatas 32 C.

3.      Morfologi[3]
a.       Batang
Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur yang keras dan berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus dan bercabang banyak. Batang utama tumbuh tegak dan kuat. Percabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian berkisar antara 30-45 cm. cabang tanaman beruas-ruas, setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas (cabang).
b.      Daun
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi/berlekuk) ukuran daun lebih kecil dibandingkan dengan daun tanaman cabai besar. Daun merupakan daun tunggal dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang daun menyirip dan tangkai tunggal yang melekat pada batang/cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga tanaman tampak rimbun.
c.       Bunga
Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun dengan mahkota bunga berwarna putih. Penyerbukan bunga termasuk penyerbukan sendiri (self pollinated crop), namun dapat juga terjadi secara silang, dengan keberhasilan sekitar 56%.
d.      Buah
Buah cabai rawit akan terbentuk stelah terjadi penyerbukan. Buah memiliki keanekaragaman dalam hal ukuran, bentuk, warna dan rasa buah. Buah cabai rawit dapat berbentuk bulat pendek dengan ujung runcing/berbentuk kerucut. Ukuran buah bervariasi, menurut jenisnya cabai rawit yang kecil-kecil memiliki ukuran panjang antara  2-2,5 cm dan lebar 5 mm. sedangkan cabai rawit yang agak besar memiliki ukuran yang mencapai 3,5 cm dan lebar mencapai 12 mm. Warna buah cabai rawit bervariasi buah muda berwarna hijau/putih sedangkan buah yang telah masak  berwarna merah menyala/merah jingga (merah agak kuning) pada waktu masih muda, rasa buah cabai rawit kurang pedas, tetapi setelah masak menjadi pedas.
e.       Biji
Biji cabai rawit berwarna putih kekuningan-kuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun berkelompok (bergerombol) dan saling melekat pada empulur. Ukuran biji cabai rawit lebih kecil dibandingkan dengan biji cabai besar. Biji-biji ini dapat digunakan dalam perbanyakan tanaman (perkembangbiakan).
f.       Akar
Perakaran cabai rawit terdiri atas akar tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar ke samping. Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, porous (mudah menyerap air) dan subur.

4.      Manfaat[4]
a.       Capsaicin, mampu membunuh sel kanker pada tikus percobaan di laboratorium 
b.      Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa capsaicin mampu menurunkan berat badan pada orang yang menderita obesitas 
c.       Capsaicin digunakan untuk membunuh sel-sel syaraf pada pankreas tikus percobaan yang menderita diabetes tipe 1, hal ini memungkinkan sel-sel yang memproduksi insulin untuk mulai membuat insulin lagi 
d.      Makanan yang mengandung cabai mampu memperlambat proses terjadinya risiko penyakit kardiovaskular 
e.       Cabai dianggap mampu mengendalikan pencemaran mikroba pada makanan 
f.       Beberapa penelitian mengatakan bahwa capsaicin memiliki manfaat perlindungan anti ulcer pada lambung yang terinfeksi bakteri H. Pylori



B.     Tomat
1.      Klasifikasi[5]
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili:
Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus:
Solanum
Spesies: Solanum lycopersicum L.

2.      Syarat Tumbuh[6]
-          Syarat iklim tanaman tomat
Tinggi tempat : 0 - 1250 m dpl
Suhu optimal : 24 – 28o C
Curah hujan : 750-1250 mm/tahun
Intensitas cahaya : 70 - 85%
-          Syarat tanah tanaman tomat
pH tanah : 5,6 - 6,5
Jenis tanah dapat tumbuh baik terutama pada tanah lempung berpasir yang kaya akan bahan organic.

3.      Morfologi[7]
Akar (radix)      :merupakan akar tunggang yang berfungsi untuk mengambil air dan unsur hara didalam tanah.
Batang (caulis)  :tomat berbentuk bulat dan berbulu. Merupakan batang basah.
Daun (folium)   :Daun tomat merupakan daun majemuk bercelah menyirip, dan memiliki daun antara. Permukaan daun tomat berbulu tipis dan agak kasap jika disentuh.
Bunga (floss)    :Bunga tomat merupakan bunga banci.
Buah (fructus)   :Buah tomat muda berwarna hijau muda, biasanya sedikit berbulu. Dan saat sudah matang berwarna orange – merah mengkilap, ukuran buah bervariasi tergantung jenisnya.
Biji (semen)       :Bentuk biji bulat pipih, dan sedikit berbulu, terdiri dari embrio, endosperma dan testa.

4.      Manfaat[8]
Membantu menurunkan resiko gangguan jantung, menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan, menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan endometrium, memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related macular degeneration), mengurangi resiko radang usus buntu, membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan buang air besar, menghilangkan jerawat, mengobati diare, meningkatkan jumlah sperma pada pria, memulihkan fungsi lever, mengatasi kegemukan.


C.    Terung
1.      Klasifikasi[9]
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus:
Solanum
Spesies: Solanum melongena L.


2.      Syarat Tumbuh[10]
-          Syarat iklim tanaman terong
Tinggi tempat : 0 – 850 m dpl
Suhu optimal : 22 – 30 o C
Curah hujan : 750 – 1000 mm/tahun
Intensitas cahaya : 80 – 90 %
-          Syarat tanah tanaman terong
pH tanah : 6,8 – 7,3
Jenis tanah terong dapat tumbuh baik pada tanah lempung berpasir yang beraerasi baik.

3.      Morfologi10
a.       Daun(folium): Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya
b.      Batang(caulis): Batang terong termasuk jenis batang berkayu, tingginya bisa mencapai 1,5 m, kulit btang muda berwarna hijau sedangkan yang tua berwarna coklat.
c.       Akar(radix): Sistem perakaran tanaman terong adalah akar tunggang atau radix primaria.
d.      Bunga(floss): bunga terong berwarna antara putih hingga ungu, denganmahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning.
e.       Buah(fructus): buah yang dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau. Diameter buah terong liar >3 cm, sedangkan buah terong yang sengaja dibudidayakan < 3cm.

4.      Manfaat[11]
-          Digunakanuntuk sayur dalam masakan
-          Menghambat kerusakan pembuluh darah
-          Mengatasi epilepsi
-          Mengobati sakit pinggang
-          Sebagai pencegah kanker


D.    Kentang
1.      Klasifikasi[12]
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae 
Ordo: Solanales
Famili:
Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus:
Solanum
Spesies: Solanum tuberosum L.

2.      Syarat Tumbuh[13]
Syarat iklim tanaman kentang
Tinggi tempat : < 1300 m dpl
Suhu optimal : 15 - 200C
Curah hujan : 1500-2500 mm/tahun
Intensitas cahaya : 60-70%
Syarat tanah tanaman kentang
pH tanah : 5 - 6,5
Jenis tanah tanah liat berdebu dengan drainase yang baik

3.      Morfologi[14]
a.       Daun
Tanaman kentang berdaun majemuk.
b.      Batang
Batang kentang tumbuh tidak terlalu tegak. Fungsi utama batang kentang adalah agar daun kentang secara maksimal memperoleh cahaya matahari.
c.       Akar
Akar kentang berrupa akar tunggang atau radix primaria. Akar kentang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan berupa pati yang tidak lain adalah umbi kentang itu sendiri.
 d.      Bunga
Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Bunga kentang ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 3cm. Warnanya berkisar dari ungu hingga putih.
e.       Buah/umbi kentang
Buah atau umbi kentang merupakan cadangan makanan pada kentang yang tersimpan pada akar kentang. Umbi kentang berisi pati dari kentang dan biasa dikonsumsi sebagai sayur, lauk, bahkan ada juga yang mengkonsumsinya sebagai makanan utama.

4.      Manfaat[15]
Sebagai salah satu sumber utama karbohidrat Di beberapa negara, tanaman yang terbagi lagi ke dalam 200 spesies ini bahkan meniadi makanan pokok. Dengan bentuk yang sederhana, kentang memiliki manfaat yang sangat banyak, hal ini dimungkinkan berkat kandungan yang ada di dalamnya. Misalnya saja mineral kalsium yang tinggi sehingga bermanfaat untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi.
Kandungan air per 100 gram kentang ialah 82 gram, dengan nilai protein sebanyak 2 gram, kälori sebanyak 70 kkal, dan karbohidrat sebanyak 19 gram. Selain kandungan-kandungan tersebut, kentang juga memiliki kandungan lain seperti zat besi dan riboflavin yang penting bagi tubuh.
Demikian pula dengan vitamin yang ada pada kentang. Sebut saja vitamin C yang notabene mengandung antioksidan yang ampuh untuk mengusir radikal bebas dalam tubuh. Untuk itu, agar bisa memperoleh manfaat vitamin C dengan maksimal pilihlah kentang yang baik kondisinya — antara lain dengan memilih yang tidak bertunas, kulitnya kencang, tidak ada bercak kehijauan, dan tidak ada lubang pada permukaannya.
Kentang juga mengandung beberapa vitamin lain seperti vitamin B6 yang berperan dalam sintesis dan metabolisme protein. Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat.

 
E.     Ciplukan
1.      Deskripsi singkat[16]
Ciplukan, sesuai dengan bentuknya yang mirip-mirip dengan buah-buah untuk lalapan seperti Labu Siam, dan Terung, termasuk dalam famili tumbuhan Solanaceae (terung-terungan). Namun walaupun nama tumbuhan ini berbau bahasa Indonesia, namun sebenarnya tanaman ini berasal dari kawasan tropis tepatnya di Peru (Amerika Latin). Disebarkan ke Eropa oleh orang-orang Belanda, sedangkan di Indonesia tanaman ini pertama dikenal di daerah Maluku. Buahnya bulat tertutup dalam kantong mirip lampion. Sekilas bentuknya persis kantong kemih, Itulah sebabnya tanaman ini diberi nama ilmiah Physalis angulata L. Dalam bahasa Yunani physalis berarti kantong kemih.. Tanaman ciplukan  terbukti ampuh mengatasi hipertiroid, kanker, serta penyakit diabetes militus. Ciplukan mengandung  senyawa asam sitrun, fisalin,  asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, dan vitamin c.

2.      Klasifikasi16
Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Spermatophyta
Sub divisi              : Angiospermae
Kelas                     : Dicotyledonnae
Ordo                      : Solanales
Famili                    : Solanaceae
Marga                    : Physalis
Spesies                  : Physalis angulata L

3.      Syarat Tumbuh[17]
Ciplukan adalah umbuhan asli Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, tepi hutan. Ciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl. Kultur tunas dapat tumbuh baik pada media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh BA dan IAA. Kadar dan perbandingan zat pengatur tumbuh untuk regenerasi kultur tunas agar diperoleh planttet adalah sebesar BA 3-4 ppm dan IAA 0,1 ppm.

4.      Morfologi16
Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) adalah tumbuhan herba annual (tahunan) dengan tinggi 0,1-1 m. Batang pokoknya tidak jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul.
Daunnya tunggal, bertangkai, bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian berbentuk bulat telur-bulat memanjang-lanset dengan ujung runcing, ujung tidak sama (runcing-tumpul-membulat-meruncing), bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15       x 2,5-10,5 cm.
Bunga tunggal, di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung. Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek yang berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari seluruhnya berwarna biru muda. Putik gundul, kepala putik berbentuk tombol, bakal buah 2 daun buah, banyak bakal biji. Buah ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai kuning jika masak, berurat lembayung, memiliki kelopak buah.

5.      Manfaat[18]
* Diabetes Mellitus. Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan. Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
* Sakit paru-paru. Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya). Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan disaring. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.
* Ayan. Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak. Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.
* Borok. Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih. Cara membuat: ditumbuk sampai halus. Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.
  


Daftar Pustaka

[2] Cahyono, Bambang. 2003. Cabai Rawit Teknik Budi Daya & Analisis Usaha Tani.
[6] migroplus.com/brosur/Budidaya%20tomat.pdf
[7] migroplus.com/brosur/Budidaya%20tomat.pdf
[16] http://blog.ub.ac.id/hellokitty/2012/04/29/budidaya-tanaman-ciplukan/
[17] Januário, Filho, Petro, Kashima, Sato, and França, 2000, Antimycobacterial Physalins from Physalis angulata L. (Solanaceae), Phytotherapy Res, 16(5): 445 – 448
[18] http://www.untukku.com/artikel-untukku/manfaat-buah-ciplukan-di-bidang-kesehatan-untukku.html

Tidak ada komentar: