SOLANACEAE
Suku terung-terungan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya, seperti kentang, tomat, serta cabai menjadi bagian utama bahan pangan manusia di berbagai belahan dunia. Beberapa sayuran lainnya, seperti terung dan ranti (leunca), juga menjadi bagian menu pula. Tembakau adalah tanaman budidaya penting yang daunnya
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri rokok dan cerutu, sekaligus
sebagai sumber pestisida ramah lingkungan. Beberapa jenis lain merupakan
tumbuhan pengganggu (gulma).
Dibawah ini ada 5 macam spesies dari beberapa spesies oleh family Solanaceae, diantaranya:
1. Cabai (Capsicum annum)
2. Tomat (Solanum lycopersicum)
3. Terung (Solanum melongena)
4. Kentang (Solanum tuberosum)
5. Ciplukan (Physalis angulat)
A.
Cabai
1.
Klasifikasi[1]
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Spesies: Capsicum annum L.
2.
Syarat Tumbuh[2]
a.
Cabe merah
Cabai merah
dapat dibudidayakan pada ketinggian 0 - 2.000 meter dpl. Faktor iklimyang
berpengaruh terhadap tanaman cabai adalah angin, curah hujan, cahaya matahari,suhu
dan kelembaban. Curah hujan yang baik bagi tanaman cabai merah adalah 1500-2500 mm/tahun, dengan tipe iklim A, B, C dan D (menurut
Schmid dan Ferguson). Temperatur yang baik
untuk tanaman cabai adalah 240 - 270 C, dan untuk pembentukan buah pada kisaran 160 - 230 C. Sedangkan
tanah yang ideal untuk penanaman cabaiadalah Andosol, Latosol, dan
Regusol yang subur, kaya akan bahan organik, tidak mudah becek (mengenang) bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah
dengan pH yangideal adalah 5,5 - 6,8.
b.
Cabe Keriting
Tanaman cabe keriting dapat tumbuh
dengan baik didataran tinggu maupun rendah dengan intensitas cahaya penuh.
Tanaman cabe keriting ini sama seperti jenis cabe lainnya, tidak tahan dengan
curah hujan yang terus menerus atau genangan air.
Akibat dari siraman air hujan yang
terus menerus ini dapat menyebabkan rontoknya bunga tanaman cabe keriting,
sehingga tidak dapat berkembang menjadi buah. Selain itu, tanah yang terlalu
becek atau tergenang dapat menyebabkan batang tanaman cabe keriting ini menjadi
lebih mudah busuk.
c.
Cabe rawit
Lingkungan tumbuh yang paling cocok
untukmembudidayakan cabe rawit berdasarkanluas arealpenanamannya diberbagai
daerahdijumpai didataranrendah yangmempunyaitipe iklim D3 dan E3, yaitu daerah
yang mempunyai bulan basahantara 0-5 bulan, dan bulan kering antara 4-6
bulan. Penanaman cabe rawit didataran rendahlebihefisien, karena produktifitas
persatuan waktu lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman didataran
medium atau dataran tinggi.Factor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi cabe rawit adalah suhuudara, sinar matahari, kelembaban, curah hujan,
dan tipe iklim. Tanaman cabe rawitdapat tumbuh optimal pada daerah yang
mempunyai kisaran suhu udara 21 C – 27 C dansuhu untuk pembuahan antara 15,5 C
– 21C. daerah yang mempunyai suhu udara16 C pada malam hari dan minimal 23
C pada siang hari sangat cocok bagi pertumbuhan caberawit. Bila suhu udara
malam hari dibawah 16 C dan siang hari diatas 32 C.
3.
Morfologi[3]
a. Batang
Batang tanaman cabai rawit
memiliki struktur yang keras dan berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk
bulat, halus dan bercabang banyak. Batang utama tumbuh tegak dan kuat.
Percabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian berkisar
antara 30-45 cm. cabang tanaman beruas-ruas, setiap ruas ditumbuhi daun dan
tunas (cabang).
b. Daun
Daun berbentuk bulat telur dengan
ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi/berlekuk) ukuran daun lebih
kecil dibandingkan dengan daun tanaman cabai besar. Daun merupakan daun tunggal
dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang daun menyirip dan tangkai
tunggal yang melekat pada batang/cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga
tanaman tampak rimbun.
c. Bunga
Bunga tanaman cabai rawit
merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada
ketiak daun dengan mahkota bunga berwarna putih. Penyerbukan bunga termasuk
penyerbukan sendiri (self pollinated crop), namun dapat juga terjadi secara
silang, dengan keberhasilan sekitar 56%.
d. Buah
Buah cabai rawit akan terbentuk
stelah terjadi penyerbukan. Buah memiliki keanekaragaman dalam hal ukuran,
bentuk, warna dan rasa buah. Buah cabai rawit dapat berbentuk bulat pendek
dengan ujung runcing/berbentuk kerucut. Ukuran buah bervariasi, menurut
jenisnya cabai rawit yang kecil-kecil memiliki ukuran panjang antara 2-2,5 cm dan lebar 5 mm. sedangkan cabai
rawit yang agak besar memiliki ukuran yang mencapai 3,5 cm dan lebar mencapai
12 mm. Warna buah cabai rawit bervariasi buah muda berwarna hijau/putih
sedangkan buah yang telah masak berwarna
merah menyala/merah jingga (merah agak kuning) pada waktu masih muda, rasa buah
cabai rawit kurang pedas, tetapi setelah masak menjadi pedas.
e. Biji
Biji cabai rawit berwarna putih
kekuningan-kuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun berkelompok (bergerombol)
dan saling melekat pada empulur. Ukuran biji cabai rawit lebih kecil
dibandingkan dengan biji cabai besar. Biji-biji ini dapat digunakan dalam perbanyakan
tanaman (perkembangbiakan).
f. Akar
Perakaran cabai rawit terdiri
atas akar tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh
menyebar ke samping. Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, porous (mudah
menyerap air) dan subur.
4.
Manfaat[4]
a. Capsaicin, mampu membunuh sel kanker pada
tikus percobaan di laboratorium
b. Penelitian terbaru
mengindikasikan bahwa capsaicin mampu menurunkan berat
badan
pada orang yang menderita
obesitas

c. Capsaicin digunakan untuk membunuh
sel-sel syaraf pada pankreas tikus percobaan yang menderita diabetes
tipe 1, hal ini memungkinkan sel-sel
yang memproduksi insulin untuk mulai membuat insulin lagi

d. Makanan yang mengandung cabai
mampu memperlambat proses terjadinya risiko penyakit kardiovaskular
e. Cabai dianggap mampu
mengendalikan pencemaran mikroba pada makanan
f. Beberapa penelitian mengatakan
bahwa capsaicin memiliki manfaat perlindungan anti ulcer pada
lambung yang terinfeksi bakteri H. Pylori
B.
Tomat
1.
Klasifikasi[5]
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Solanum
Spesies: Solanum lycopersicum L.
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Solanum
Spesies: Solanum lycopersicum L.
2.
Syarat Tumbuh[6]
-
Syarat iklim
tanaman tomat
Tinggi tempat : 0 - 1250 m dpl
Suhu optimal :
24 – 28o C
Curah hujan :
750-1250 mm/tahun
Intensitas cahaya : 70 - 85%
-
Syarat tanah
tanaman tomat
pH tanah : 5,6 - 6,5
Jenis tanah dapat tumbuh baik terutama pada tanah lempung berpasir yang kaya akan bahan organic.
3.
Morfologi[7]
Akar (radix) :merupakan
akar tunggang yang berfungsi
untuk mengambil air dan unsur hara didalam tanah.
Batang
(caulis) :tomat berbentuk bulat dan berbulu. Merupakan batang basah.
Daun (folium) :Daun tomat merupakan daun majemuk bercelah menyirip, dan memiliki daun antara. Permukaan daun tomat berbulu tipis dan agak kasap jika disentuh.
Bunga
(floss) :Bunga tomat merupakan bunga banci.
Buah (fructus) :Buah
tomat muda berwarna hijau muda, biasanya sedikit berbulu. Dan saat sudah matang berwarna orange – merah mengkilap, ukuran buah bervariasi tergantung jenisnya.
Biji (semen) :Bentuk biji bulat pipih, dan sedikit berbulu, terdiri dari embrio, endosperma dan testa.
4.
Manfaat[8]
Membantu menurunkan resiko
gangguan jantung, menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan, menghambat
pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan endometrium,
memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related macular
degeneration), mengurangi resiko radang usus buntu, membantu menjaga kesehatan
organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan buang air besar, menghilangkan
jerawat, mengobati diare, meningkatkan jumlah sperma pada pria, memulihkan
fungsi lever, mengatasi kegemukan.
C.
Terung
1.
Klasifikasi[9]
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
2.
Syarat Tumbuh[10]
-
Syarat iklim
tanaman terong
Tinggi tempat : 0 – 850 m
dpl
Suhu optimal : 22 – 30 o
C
Curah hujan : 750 – 1000
mm/tahun
Intensitas cahaya : 80 –
90 %
-
Syarat tanah
tanaman terong
pH tanah : 6,8 – 7,3
Jenis tanah terong dapat tumbuh baik pada tanah lempung berpasir yang
beraerasi baik.
3.
Morfologi10
a.
Daun(folium): Daunnya besar,
dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm
(2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga
setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm
(6 inci) panjangnya
b.
Batang(caulis): Batang terong
termasuk jenis batang berkayu, tingginya bisa mencapai 1,5 m, kulit btang muda
berwarna hijau sedangkan yang tua berwarna coklat.
c.
Akar(radix): Sistem perakaran
tanaman terong adalah akar tunggang atau radix primaria.
d.
Bunga(floss): bunga terong berwarna antara putih hingga ungu,
denganmahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning.
e.
Buah(fructus): buah yang
dikelaskan sebagai beri memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan
tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau. Diameter buah terong liar >3 cm, sedangkan
buah terong yang sengaja dibudidayakan < 3cm.
4.
Manfaat[11]
-
Digunakanuntuk
sayur dalam masakan
-
Menghambat
kerusakan pembuluh darah
-
Mengatasi
epilepsi
-
Mengobati
sakit pinggang
-
Sebagai
pencegah kanker
D.
Kentang
1.
Klasifikasi[12]
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Solanum
Spesies: Solanum tuberosum L.
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Solanum
Spesies: Solanum tuberosum L.
2.
Syarat Tumbuh[13]
Syarat iklim tanaman
kentang
Tinggi tempat : < 1300
m dpl
Suhu optimal : 15 - 200C
Curah hujan : 1500-2500
mm/tahun
Intensitas cahaya : 60-70%
Syarat tanah tanaman
kentang
pH tanah : 5 - 6,5
Jenis tanah tanah liat
berdebu dengan drainase yang baik
3. Morfologi[14]
a. Daun
Tanaman kentang berdaun majemuk.
b.
Batang
Batang kentang tumbuh tidak terlalu tegak. Fungsi utama batang kentang adalah agar daun kentang secara maksimal memperoleh cahaya matahari.
c.
Akar
Akar kentang berrupa akar tunggang atau radix primaria. Akar kentang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan berupa pati yang tidak lain adalah umbi kentang itu sendiri.
d.
Bunga
Bunga
sempurna dan tersusun majemuk. Bunga kentang ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 3cm. Warnanya berkisar dari ungu hingga putih.
e.
Buah/umbi
kentang
Buah
atau umbi kentang merupakan cadangan
makanan pada kentang yang tersimpan pada akar kentang. Umbi kentang berisi pati
dari kentang dan biasa dikonsumsi sebagai sayur, lauk, bahkan ada juga yang
mengkonsumsinya sebagai makanan utama.
4. Manfaat[15]
Sebagai
salah satu sumber utama karbohidrat Di beberapa negara, tanaman yang terbagi
lagi ke dalam 200 spesies ini bahkan meniadi makanan pokok. Dengan bentuk yang
sederhana, kentang memiliki manfaat yang sangat banyak, hal ini dimungkinkan
berkat kandungan yang ada di dalamnya. Misalnya saja mineral kalsium yang
tinggi sehingga bermanfaat untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi.
Kandungan
air per 100 gram kentang ialah 82 gram, dengan nilai protein sebanyak 2 gram,
kälori sebanyak 70 kkal, dan karbohidrat sebanyak 19 gram. Selain
kandungan-kandungan tersebut, kentang juga memiliki kandungan lain seperti zat
besi dan riboflavin yang penting bagi tubuh.
Demikian
pula dengan vitamin yang ada pada kentang. Sebut saja vitamin C yang notabene
mengandung antioksidan yang ampuh untuk mengusir radikal bebas dalam tubuh.
Untuk itu, agar bisa memperoleh manfaat vitamin C dengan maksimal pilihlah
kentang yang baik kondisinya — antara lain dengan memilih yang tidak bertunas,
kulitnya kencang, tidak ada bercak kehijauan, dan tidak ada lubang pada
permukaannya.
Kentang juga mengandung beberapa vitamin lain seperti vitamin B6 yang berperan dalam sintesis dan metabolisme protein. Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat.
Kentang juga mengandung beberapa vitamin lain seperti vitamin B6 yang berperan dalam sintesis dan metabolisme protein. Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat.
E.
Ciplukan
1.
Deskripsi singkat[16]
Ciplukan, sesuai dengan
bentuknya yang mirip-mirip dengan buah-buah untuk lalapan seperti Labu Siam,
dan Terung, termasuk dalam famili tumbuhan Solanaceae (terung-terungan). Namun
walaupun nama tumbuhan ini berbau bahasa Indonesia, namun sebenarnya tanaman
ini berasal dari kawasan tropis tepatnya di Peru (Amerika Latin). Disebarkan ke
Eropa oleh orang-orang Belanda, sedangkan di Indonesia tanaman ini pertama
dikenal di daerah Maluku. Buahnya bulat tertutup dalam kantong mirip lampion.
Sekilas bentuknya persis kantong kemih, Itulah sebabnya tanaman ini diberi nama
ilmiah Physalis angulata L. Dalam bahasa Yunani physalis berarti kantong
kemih.. Tanaman ciplukan terbukti ampuh mengatasi hipertiroid, kanker,
serta penyakit diabetes militus. Ciplukan mengandung senyawa asam sitrun,
fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, dan vitamin c.
2.
Klasifikasi16
Kingdom
: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L
3.
Syarat Tumbuh[17]
Ciplukan adalah umbuhan
asli Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia. Di
Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan
ringan, tepi hutan. Ciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550
m dpl. Kultur tunas dapat tumbuh baik pada media MS dengan penambahan zat
pengatur tumbuh BA dan IAA. Kadar dan perbandingan zat pengatur tumbuh untuk
regenerasi kultur tunas agar diperoleh planttet adalah sebesar BA 3-4 ppm dan
IAA 0,1 ppm.
4.
Morfologi16
Tanaman ciplukan (Physalis
angulata L.) adalah tumbuhan herba annual (tahunan) dengan tinggi 0,1-1 m.
Batang pokoknya tidak jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk,
berongga, bagian yang hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul.
Daunnya tunggal, bertangkai,
bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian berbentuk bulat telur-bulat
memanjang-lanset dengan ujung runcing, ujung tidak sama
(runcing-tumpul-membulat-meruncing), bertepi rata atau bergelombang-bergigi,
5-15 x 2,5-10,5 cm.
Bunga tunggal, di ujung atau
ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk,
langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk
genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung. Mahkota
berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat
atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek
yang berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari seluruhnya
berwarna biru muda. Putik gundul, kepala putik berbentuk tombol, bakal buah 2
daun buah, banyak bakal biji. Buah ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai
14 mm, hijau sampai kuning jika masak, berurat lembayung, memiliki kelopak
buah.
5.
Manfaat[18]
* Diabetes Mellitus.
Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan
dibersihkan. Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 1
kali sehari.
* Sakit paru-paru.
Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya). Cara
membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan disaring. Cara
menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.
* Ayan. Bahan: 8-10
butir buah ciplukan yang sudah dimasak. Cara menggunakan: dimakan setiap hari
secara rutin.
* Borok. Bahan: 1
genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih. Cara membuat: ditumbuk
sampai halus. Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.
Daftar Pustaka
[16]
http://blog.ub.ac.id/hellokitty/2012/04/29/budidaya-tanaman-ciplukan/
[17]
Januário, Filho, Petro, Kashima, Sato, and França, 2000,
Antimycobacterial Physalins from Physalis angulata L. (Solanaceae), Phytotherapy
Res, 16(5): 445 – 448
[18]
http://www.untukku.com/artikel-untukku/manfaat-buah-ciplukan-di-bidang-kesehatan-untukku.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar