SEL DAN JARINGAN TUMBUHAN
Latar Belakang
Sel merupakan
unit struktural fungsional terkecil dari kehidupan. Sel dibentuk atas berbagai
kompartemen. Organ tubuh manusia terbentuk dari sel dan matriks interselular.
Untuk mengamati sel dan jaringan tubuh yang berukuran kecil diperlukan
mikroskop dan pengetahuan pemrosesan jaringan dan istilah-istilah dalam
pengamatan mikroskopis sel. Struktur sel terdiri dari dua bagian yaitu
protoplasma dan membran/dinding sel. Fungsi sel adalah tempat
terjadinya fungsi kehidupan. Ukuran dan tipe sel memiliki ukuran yang sangat kecil. Umumnya, sel berdiameter
1-100 m. sel-sel memiliki volume kecil dengan tujuan untuk mempertahankan rasio
yang besar dari luas permukaan terhadap volume. Sel terdiri atas dua kelompok
utama yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Perbedaan antara sel
prokariotik dan sel eukariotik adalah sel eukariotik terdapat pengorganisasian
atau pemisahan organel-organel sel yang lebih jelas, sedangkan organel-organel
sel prokariotik tidak memiliki membran seperti sel eukariotik, seluruh proses
metabolisme prokariotik terjadi dalam sitoplasma sel.
Sel tumbuhan memperlihatkan variasinya yang sangat besar
dalam hal ukuran dan strukturnya. Perbedan-perbedaan itu merefleksikan fungsi
yang beragam dari sel-sel tersebut dalam fisiologi tumbuhan yang
bersangkutan. Sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur
dan fungsi yang sama membentuk jaringan.
Ilmu yang mempelajari
tentang jaringan tumbuhan disebut
dengan histologi. Seringkali dijumpai adanya sekelompok sel yang secara
kesatuan (unit) tampak seperti jaringan, tetapi sebenarnya bukan jaringan
melainkan koloni sel, misalnya pada ganggang Syrogyra dan Volvox.
Beberapa jaringan menyusun organ dan organ-organ tersebut
membentuk satu kesatuan dalam sistem tubuh makhluk hidup. Jaringan
diklasifikasikan menurut dasar yang berbeda, dapat berdasarkan asal usul,
struktur atau fisiologi. Tubuh tumbuhan terdiri atas
kumpulan sel-sel yang mempunyai asal, fungsi, serta struktur yang sama dan
disebut sebagai jaringan. Berdasarkan perkembangannya, jaringan tumbuhan dapat
dibedakan menjadi jaringan embrional (muda) dan jaringan dewasa. Jaringan
dewasa merupakan perkembangan dari jaringan embrional yang mengalami
differensiasi struktur maupun fungsi. Jaringan meristem merupakan jaringan
embrional yang terdapat pada tumbuhan. Sedangkan jaringan dewasa terdiri dari
jaringan-jaringan yang membentuk sistem jaringan pelindung, jaringan dasar,
jaringan pengangkut dan idioblas.
Sel Tumbuhan
Beberapa teori-teori tentang sel yakni:
1. Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di
bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel
(cellula).
2. Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak
hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong
yang berisi).
3. Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel
hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut
“Sarcode”.
4. Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama
Sarcode menjadi Protoplasma.
5. Matthias Schleiden (ahli botani) dan
Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang
terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep
bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut
menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
6. Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang
melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus).
7. Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel
merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.
8. Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel
berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)
Jenis Sel Berdasarkan Keadaan Inti
A. Sel Prokarion
Sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti
tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membrane). Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
B. Sel Eukarion
Sel yang intinya memiliki membran.
Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang
termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru.
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan
struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat
protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa
perbedaan sebagai berikut:
Sel Prokariotik
Sel Prokariotik
·
Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki
membran inti sel yang dinamakan nucleoid
·
Organel-organelnya tidak dibatasi membrane
·
Diameter sel antara 1-10mm
·
Mengandung 4 subunit RNA polymerase
·
Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik
·
Memiliki inti sel yang dibatasi oleh
membran inti dan dinamakan nucleus
·
Organel-organelnya dibatasi membrane
·
Membran selnya tersusun atas fosfolipid
·
Diameter selnya antara 10-100mm
·
Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
·
Susunan kromosomnya linier
Jenis Sel
Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya
-
Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
-
Sel Germinal, sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi
dan bersifat haploid
Bahagian-bahagian
Sel
-
Bahagian hidup (komponen protoplasma), terdiri atas inti dan
sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi,
dll.
-
Bahagian mati (inklusio), terdiri
atas dinding sel dan isi vakuola
1.
Dinding Sel
Dinding sel
hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang
kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk
sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar
dengan bahan di dalam sel. Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan
yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar),
hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
2.
Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang
melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel
dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat
masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki
permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel. Struktur
membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972.
Salah satu fungsi dari membran sel
adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat
melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya
seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi
hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu
lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan
transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Transport pasif
Transport
pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transport
pasif ini bersifat spontan. Contoh molekul yang berpindah dengan transport
pasif ialah air dan glukosa. Transport pasif air dilakukan lipid bilayer dan
transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan
bantuan protein transport.
Transport aktif
Transport
aktif merupakan kebalikan dari transport pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transport ini melawan gradien konsentrasi. Transport aktif
memerlukan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam
transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transport aktif ialah
coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor
menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan
antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua
substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah
berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+
ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini
membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
3.
Mitokondria
Mitokondria
adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi
dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung.
Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria
berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur
mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam,
ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper,
2000].
Ruang antar membran yang terletak
diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam
amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga
terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom,
ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.
4.
Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa
kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk
mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan
pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik.
Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti
protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase.
Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis,
fagositosis, dan autofagi.
5.
Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus
Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan
fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan
banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya
ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel
tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan
biasanya disebut diktiosom.
6.
Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) adalah
organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik. Retikulum endoplasma
memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut
cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak
sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam
sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan
retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini
berperan dalam sintesis protein. Maka fungsi utama RE kasar adalah sebagai
tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak
memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam
beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan
konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor
pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus
dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik.
Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE
halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion
kalsium. RE
sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
7.
Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah
organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian
besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus
adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel
dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya
replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi
gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
8.
Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan
warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu :
-
leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
-
kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri
dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
-
kromoplast : plastida yang banyak
mengandung karoten
9.
Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang
terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan
sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel
yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S
yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi
sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri
dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan
terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu
sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang
sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk
tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke
kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas
benang-benang spindel.
10.
Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell
sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut
di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai
pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Fungsi vakuola adalah :
·
memelihara tekanan osmotik sel
·
penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
·
mengadakan sirkulasi zat dalam sel
Jaringan Tumbuhan
Beberapa jaringan menyusun organ dan
organ-organ tersebut membentuk satu kesatuan dalam sistem tubuh makhluk hidup.
Jaringan diklasifikasikan menurut dasar yang berbeda, dapat berasal dari asal
usul, struktur atau fisiologi. Salah satu klasifikasi yang umum, berdasar aspek
morfologis dan fisiologis adalah sebagai berikut.
1. Jaringan meristematik (muda)
2. Jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
Berdasarkan asalnya, meristem
dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder.
-
Meristem primer, sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel
embrionik (meristem apikal).
-
Meristem sekunder, sel-selnya berkembang dari jaringan
dewasa yang sudah mengalami diferensiasi. Contohnya adalah kambium dan kambium
gabus (felogen). Pada pertumbuhan sekunder, kambium dapat membentuk floem
sekunder, xilem sekunder, dan kadang-kadang membentuk jejari empulur (parenkima
sekunder). Kambium terdapat pada semua tumbuhan dikotil.
Jaringan meristem tersusun oleh
sel-sel yang masih embrional yaitu sel-sel yang masih aktif membelah.
Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi :
-
Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk
lateral serta ujung akar.
-
Meristem interkalar, terdapat di
antara jaringan dewasa. Contohnya, meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota
suku atau famili rumput-rumputan.
-
Meristem lateral, terletak sejajar
dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya adalah kambium dan kambium
gabus (felogen).
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami
diferensisasi. Jaringan dewasa berdasarkan fungsi terdiri atas :
-
Jaringan Epidermis
Merupakan jaringan penyusun tubuh
primer tumbuhan yang paling luar. Sel-sel epidermis biasanya terdiri atas satu
lapis sel dan berfungsi untuk melindungi bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi
jaringan epidermis yaitu untuk melindungi kerusakan mekanis pada jaringan lunak
yang berada di sebelah dalam jaringan epidermis, mencegah penguapan air yang
berlebihan dari jaringan dalam, dapat sebagai tempat menyimpan air pada
beberapa tumbuhan xerofit, beberapa sel epidermis dapat berkembang menjadi
jaringan sekretorik dan jaringan nektar, stomata pada batang dan daun, dan bulu
penyerap pada akar.
-
Jaringan Dasar (Parenkima)
Merupakan bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat
pula pada berbagai organ sebagai jaringan yang bersinambunganseperti pada
korteks dan empulur batang, korteks akar, jaringan dasar pada tangkai daun,
mesofil daun, bagian buah yang berdaging, serta juga terdapat pada floem dan
xilem. Disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan.
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup,
dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan
proses fisiologis.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Merupakan jaringan yang menguatkan
tumbuhan. Berdasarkan betuk dan sifatnya dibedakan menjadi :
-
Jaringan Kolenkima
Terdiri dari sel-sel hidup yang
bagian sudut dindingnya mengalami penebalan selulosa. Jaringan kolenkima
terutama terdapat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini berfungsi sebagai penguat pada organ
muda dan tua (terutama pada tumbuhan lunak). Jaringan kolenkima umumnya
terdapat di daerah perifer, misalnya langsung berada di sebelah dalam epidermis
oleh beberapa lapis parenkima.
-
Jaringan Sklerenkima
Jaringan sklerenkima tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh
bagian dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan
sklerenkima terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel-sel
batu).
4. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan
tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea,
trakeid, serta unsur-unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem.
-
XileM
Fungsi utama dari xilem adalah untuk
sirkulasi air dan mineral dari akar. Terdiri atas beberapa tipe sel yang
berbeda dan masing-masing juga disebut elemen xilem atau unsur xilem. Pada
umumnya, sel-sel penyusun xilem merupakan sel mati dengan dinding yang sangat
tebal tersusun dari zat lignin, sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan
penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakeal, serabut xilem dan
parenkima xilem.
-
Floem
Floem bertugas mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Terdiri atas beberapa
tipe sel yang berbeda dan masing-masing juga disebut sebagai elemen floem.
Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkima
floem dan serabut floem.
DAFTAR
PUSTAKA
Aryulina, Dia; C. Muslim; S. Manaf.
dan E.W. Winarni. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk kelas
XI. Jakarta : esis.
Campbell, Neil A. and Reece, Jane B. 2005. Biology 7th Edition.
San Fransisco: Pearson Education.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar